S Pink Premium Pointer Thank You for Visiting My Blog / I Hope You Enjot It / Please share The Runaway Princess { PROLOG } | dreams and hopes

The Runaway Princess { PROLOG }

by 05.02 0 komentar

The Runaway Princess


PROLOG :
Wiedervereinigung1
Die Verantwortung kommt immer zusammen mit der Weisheit  - Tanggung jawab selalu muncul seiring dengan kebijaksanaan.
Di sudut kamar apartemen lantai 5, aku terus memikirkan kata – kata itu. Eggnog, minuman yang hanya ada di Kanada dan Amerika Serikat saat menjelang natal,  mendesis di atas meja dapur, menandakan minuman itu sudah lama dibiarkan di sana. Pintu berwarna pastel nan lembut terbuka. Tak perlu waktu lama bagi seorang gadis berwajah manis dengan kulit pucat dan berambut pirang menyeruak masuk melalui pintu itu.
Anna, are you okay? ” Suara lembut Liz membuyarkan lamunanku. Aku menoleh ke pintu depan dimana Liz berdiri mengenakan pakaian ‘tempur’ musim dinginnya bernuansa tosca, barang yang warnanya lumayan limited edition: sweater, earmuff, sarung tangan, syal, serta boot waterproof. Meskipun keadaan dingin seperti ini, dia tetap fashionable. Liz yang lebih tua 4 tahun adalah tetangga sekaligus sahabatku di apartemen ini.
Awalnya, kami tidak saling kenal meskipun tinggal bersebelahan. Kemudian paket untuk Liz dari orang tuanya nyasar di depan pintu kamarku. Tentu, aku mengantarkannya untuk Liz, sekalian berkenalan. Masa tinggal bersebelahan tetapi tidak saling kenal? Awalnya aku kira Liz adalah gadis pendiam dan pemalu. Ternyata setelah sering bercerita serta shopping bareng, Liz adalah gadis yang ceria dan tak tau malu. Hingga hari ini, kami tetap bersahabat.
Ja2, I mean yes. ” Aduh ... Lagi – lagi aku keceplosan berbicara dalam Bahasa Jerman. Untungnya Liz mau mengerti teman apartemennya ini.
Okay then, Aku mau ke perpustakaan kota. Do you want to come in?” Liz menengok ke dapur dan memandang Eggnog yang masih mendesis. Meskipun aku masih Senior Student, sedangkan Liz sudah berada di College, ia tak pernah lupa mengajakku untuk membaca di perpustakaan. Liz sudah menjadi semacam kakak pula karena selalu bersikap peduli padaku.
No, thanks. ” Aku menjawab dengan lemas. Tak biasanya Aku menolak ajakan Liz untuk pergi ke perpustakaan, tempat favoritku. Entah mengapa, hari ini aku merasa sangat tidak bersemangat.
Are you sick? ” Nada cemas Liz membuatku tidak enak hati. Air wajah Liz menunjukkan kekhawatiran. Gadis ini akan selalu panik jika aku sakit atau bersedih. Karena Liz tau, aku tidak pernah semurung ini meskipun ada masalah.
“ No Liz, I’m okay. Aku mau habisin Eggnog nya sama berpikir.Tidak perlu waktu lama untuk mencari alasan yang akan membuat Liz tenang. Dan tidak perlu waktu lama juga bagi Liz untuk mengerti arti kata ‘berpikir’.
“ Holy crap. So, you still thinking about him?” Liz segera berlari kecil menghampiriku dan memegang kedua tanganku. Genggaman Liz terasa begitu kuat dan hangat.
... bersambung ...

1. Wiedervereinigung : Reuni

2 Ja : Yes

Karina Octavia

Developer

Cras justo odio, dapibus ac facilisis in, egestas eget quam. Curabitur blandit tempus porttitor. Vivamus sagittis lacus vel augue laoreet rutrum faucibus dolor auctor.

0 komentar:

Posting Komentar