Resensi Buku
Judul : Menjadi Djo
Penulis : Dyah Rinni
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Tahun
Terbit : 2014
Cetakan :
Pertama
Dyah Rinni adalah penulis,
editor, dan trainer di bidang kepenulisan. Karya-karyanta beragam, mulai dari
serial detektif untuk remaja yaitu Detektif
Imai, roman seperti Marginalia hingga teenlit seperti Unfriend You. Dan Unfriend You inilah karyanya yang paling terkenal. Ia juga aktif di
dalam komunitas penulis khusus perempuan Women’s Script & Co. Novel Menjadi Djo adalah sebuah novel yang
terinspirasi dari kisah nyata seorang direktur perusahaan pengiriman terbesar
di Indonesia.
Apa karena hanya lahir
di Indonesia, otomatis kita menjadi orang Indonesia.-A Guan-
A Guan dan keluarganya
adalah salah satu keluarga keturunan Cina yang tinggal di Medan. Meskipun
berasal dari keluarga yang memiliki garis keturunan langsung dari Cina, A Guan
mau berteman dengan bocah pribumi, Yanto. Sama seperti anak-anak pada umumnya,
A Guan benci sekolah, apalagi ada Swan Tiem yang selalu mengejek A Guan karena
mau berteman dengan pribumi.
Tak lama kemudian tersiar berita mengenai PKI yang
memulai kerusuhan dengan membunuh beberapa jenderal di Ibu Kota. Tersebar pula
isu yang mengatakan intervensi pemerintah Cina pada peristiwa tersebut. Suasana
kebencian terhadap keturunan Cina merebak hingga ke Medan dan menyebabkan A
Guan dan keluarganya harus pindah ke Jakarta. A Guan dan keluarganya juga harus
mengganti nama mereka agar dapat menyatu dengan pribumi. Dan A Guan mengganti
namanya menjadi Djohan.
Di kehidupan barunya, Djohan belajar banyak hal. Mulai
dari persahabatan tanpa memandang suku, ras, maupun agama, dan berjuang
mengatasi masalah ekonomi keluarga yang naik turun. Djohan juga belajar tentang
pertingnya menjadi Indonesia. Menjadi Indonesia bukan dilihat dari fisik,
tetapi dimana jiwa berada. Novel setebal 290 halaman ini sangat sarat dengan
isu yang sekarang ini terjadi, yaitu SARA. Melalui novel ini, pembaca diajak
melihat melalui kacamata yang berbeda tentang definisi menjadi Indonesia.
Selamat membaca.
0 komentar:
Posting Komentar